Jumat, 16 Mei 2014

Hujan

Ini kali kedua aku menulis tentang hujan. Entah apa yang mengikatku dengan hujan saat hujan turun aku teringat kembali dengan kenangan kenangan yang seharusnya sudah terbuang dan terlupakan sedari dulu. Tapi kejadian ini tidak akan terlupakan,tidak akan pernah.
Saat hujan turun aku pasti teringat masa masa dimana dia ingin mengantarkanku pulang,dia mengendarai motornya sambil mendorongku yang menaiki sepeda. Saat itu hari Jum'at,sepulang dari masjid melaksanakan sholat Jum'at dia mengantarku cukur rambut. Dan hujan turun rintik rintik,aku memang gila. Aku suka berhujan-hujanan,aku tidak suka memakai payung dan raincoat saat hujan. Aku suka wangi tanah saat hujan membasahi bumi,membasahi Yogyakarta.  Aku memang salah mengajaknya pulang saat hujan turun. Dan aku memintanya hanya mengantarkanku sampai perempatan SGM,dan dia bertanya dengan wajah polos senyum menawan mengejek yang seringkali memberiku semangat saat berlari "Kenapa? ngga boleh sama bapakmu?" dan aku hanya mengangguk membalasanya dengan senyuman. Dia mengantarku sampai didepan klinik kecantikan didaerah itu. Dan saat aku mau menancap pedal sepedaku dia mengajakku tos,Oh Tuhan... Perasaan apa ini? Aku tidak mengerti,aku sungguh sungguh senang dan hatiku berdegup kencang saat itu. Sesampainya dirumah aku langsung bergegas menyiapkan perlengkapan lariku dan langsung menuju ke Mandala Krida. Dan saat malam tiba aku mengecek ponselku,ternyata ada line darinya aku pun langsung membalasnya dan menuggu balasan darinya sampai dia pamit akan tidur dan mengucapkan "okeee;:)". Aku sengaja tidak membacanya agar keesokan harinya chatku tetap berlanjut. Aku tidak suka jika dia tidak ingin membalasnya tetapi dia membacanya. Malam minggu kita saling bertukar pesan lagi dan akhirnya saat dia mengirim pesan dan aku telah membacanya tetapi aku malah ketiduran karena saking lelahnya sehabis nge-gym. Aku membalasnya jam 6 pagi saat akan berangkat ke Mandala Krida tetapi dia hanya membacanya lagi. Aku merenung mungkin dia akan membalasnya nanti,dan aku menunggu terus menunggu dia tetap tidak membalasnya. Rabu,14 Mei 2014 aku berulang tahun,aku menunggu dia mengucapkannya. Aku tidak berharap dia menjadi orang pertama yg mengucapkan "Happy Birthday" tetapi aku berharap dia menjadi pengucap terakhir di hari ulang tahunku. Aku menunggu. Terus menunggu. Tak ada dering line yang masuk ponselku. Aku menunggu satu hari berlalu,dan sekarang menjadi dua hari berlalu dan sekarang hari Jum'at hari dimana dia mengantarku cukur. Ah sudahlah mungkin memang dia bukan buatku, aku saja yang terlalu berharap dan menanggapinya serius. Percayalah.. Aku tidak ingin menjadi kekasihmu,aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya memiliki kakak. Kau aku anggap kakakku, kau abangku. Aku hanya senang berada didekatmu,aku hanya merasa aman dan terlindungi bila didekatmu,apakah salah bila aku merasakan itu? berdosakah aku? Percayalah kak, aku tidak ingin merasakan yang namanya kehilanganmu. Aku tidak ingin menjadi milikmu,tapi sudahlah.Ini hanyalah khayalan anak kecil cengeng yang pertama kali jatuh cinta terlalu dalam kepada seseorang. Maafkan aku, aku telah lancang menulis cerita tentang kita, tetapi disini hanya ada aku, aku yang menulis cerita ini dan entah engkau akan menyetujuinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar